Belajar Laravel Modivikasi Laravel |Cara Praktis Memodifikasi Laravel
Assalamualaikum Selamat pagi Kali
ini saya akan Menambahkan satu materi pada Framework Laravel Yaitu Cara
Memodifikasi Default Login Laravel 5.1 Untuk para pengguna Framework PHP
Laravel Berikut panduan Nya..
Mari kita simak penjelasan berikut, mari belajar laravel. Memodifikasi Default Login Laravel 5.1
Mari kita simak penjelasan berikut, mari belajar laravel. Memodifikasi Default Login Laravel 5.1
Artikel ini untuk Laravel 5.1 dan
ada baiknya Anda membaca dulu artikel tentang Autentikasi Default Laravel 5.1.
Jika Anda merasa fitur autentikasi
bawaan Laravel tidak mencukupi kebutuhan dan berniat membuat autentikasi
sendiri, sebaiknya baca dulu artikel ini sampai tuntas. Siapa tahu kebutuhan
Anda sebenarnya bisa diakomodir, hanya saja belum tahu caranya.
1.
Login Dengan Username
Default login Laravel menggunakan
email dan password untuk mengidentifikasi akun. Namun kita bisa dengan mudah
mengganti email menjadi username. Caranya seperti di bawah ini:
//
1. tambahkan property $username ke AuthController
class
AuthController extends Controller
{
protected $username = 'username'; //
'username' bisa diganti sesuai kebutuhan
...
//
2. ganti field email menjadi username di auth/login.blade.php
//
sebelum
<input
type="email" name="email" value="">
//
sesudah
<input
type="username" name="username" value="">
2.
Mengganti Redirect Setelah Registrasi
Defaultnya setelah berhasil
registrasi akan diredirect ke /home. Untuk mengubah url redirect, tambahkan property
$redirectPath ke AuthController dan isi sesuai kebutuhan:
class
AuthController extends Controller
{
$redirectPath = 'dashboard/profile';
3.
Mengganti Redirect Setelah Login
Jika halaman yang dituju setelah
login sama dengan halaman yang dituju setelah registrasi, maka kita tidak perlu
melakukan apa-apa. Tapi jika berbeda, misalnya setelah login diredirect ke dashboard/welcome, maka kita harus tambahkan fungsi berikut ini ke
AuthController:
public
function authenticated($request, $user)
{
// Fungsi ini akan dipanggil setelah user
berhasil login.
// Kita bisa menambahkan aksi-aksi lainnya,
misalnya mencatat waktu last_login user.
return redirect('dashboard/welcome');
}
4.
Menambahkan Pengecekan Status User
Seringkali tabel user memiliki kolom
status yang isinya active, blocked atau pending. Lalu hanya user yang statusnya active
yang boleh login. Login default Laravel tidak melakukan pengecekan seperti ini.
Untuk itu kita harus memodifikasi lagi AuthController dengan menambahkan fungsi
seperti ini:
//
Fungsi getCredentials ini aslinya ada di
Illuminate\Foundation\Auth\AuthenticatesUsers.
//
Yang dilakukan disini adalah meng-override fungsi tersebut dan menambahkan
kolom status dalam pengecekan.
protected
function getCredentials(Request $request)
{
// aslinya
// return
$request->only($this->loginUsername(), 'password');
// dimodifikasi jadi seperti ini
return $request->only($this->loginUsername(),
'password') + ['status' => 'active'];
}
5.
Otomatis Logout Jika Browser Ditutup
Buka file config/sessions.php, cari
baris berikut dan ubah nilainya menjadi true:
'expire_on_close'
=> false,
Diposting oleh GagasAliansiCakrawala di
20.53 Tidak ada komentar:
Kamis,
21 Juli 2016
Selamat Siang Netizen di Tulisan ini
akan merangkum hikmah yang di dapatkan ketika Kalian mempelajari framework
laravel, kedepannya akan ditambah lagi jika ada pelajaran lain yang Kalian
peroleh ok,simak Baik Baik yah..
Composer
Composer itu
package manager untuk PHP. Kalau dulu ada PEAR. Saya baru faham pakai composer
setelah belajar Laravel, ternyata gampang banget kalau butuh fitur baru untuk
aplikasi yang sedang dibuat.
Sebelum saya bikin sendiri logika
untuk fitur tersebut, saya cek dulu di packagist.
Kalau misal sudah pernah ada yang bikin, saya tinggal tambah di composer.json.
Lakukan composer update, dan file tersebut terdownload. Keren!
Readable
Code
Kalau dulu, saya coding tuh tidak
terlalu memperhatikan ini. Kalau coding tuh biasa aja, tidak terlalu
memperhatikan apakah syntax yang kita buat bisa dibaca orang lain atau tidak.
Tapi, setelah melihat contoh syntax Laravel, contohnya syntax untuk Eloquent
ORM yang seperti ini..
Project::where('title',
'=', 'Projek Bandung');
saya kagum dengan syntaxnya yang
gampang banget buat dibaca. Semenjak itulah, saya selalu memperhatikan readability
dari syntax yang saya tulis.
MVC
Sebenarnya saya pernah belajar
konsep MVC waktu kuliah, tapi kurang begitu mengerti. Ketika mempelajari konsep
view di Laravel, saya perhatikan kenapa blade memaksakan {{ }} untuk
menampilkan variable. Padahal di file blade itu, saya bisa menggunakan <?php ?>
kemudian membuat variable atau mengubah-ubah nilai variable tersebut di
View.
Barulah saya sadar. Lha, ini kan
view, fungsinya pasti cuman buat nampilin data, kalau mau diproses dulu, proses
di model atau di controller. Mulailah saya lebih faham dengan konsep MVC.
Testing
Saya kenal testing di PHP tuh, waktu
belajar framework CI. Tapi, ngga pernah diaplikasikan. Maklum, ngga sempet..
hehehe..
Ketika di Laravel, saya pelajari
lagi konsep testing ini, khususnya saya baca buku Laravel Testing Decoded karya
om Jeffrey Way. Saya pelajari tuh mulai dari Unit Test hingga Integration Test.
Setelah baca buku ini, saya baru sadar ternyataaaaaaa testing itu penting
banget. Apalagi kalau mau bikin aplikasi yang besar.
Bayangkan, kalau aplikasi kita sudah
besar dan banyak sekali komponennya. Tanpa testing, setelah menambah fitur
baru, pasti kita harus cek semua fitur yang telah ada sebelumnya SECARA MANUAL
dan itu ngerepotin banget.
Bikin
Dokumentasi
Kalau saya perhatikan dokumentasi
laravel, contohnya di file app/routes.php komentar di dokumentasinya itu
nyaman buat dibaca. Dari situlah, saya makin paham bahwa sebuah program yang
baik, dokumentasinya juga harus mudah dipahami.
Database
Revision
Konsep revisi database telah saya
pelajari sebelumnya di framework Yii. Tapi di Laravel, dengan syntaxnya yang
mudah dibaca, saya jadi semakin paham dengan revisi database.
Deployment
Fortrabbit. Saya belajar deployment
pake git di server fortrabbit.
REST
Ini saya pelajari kita mempelajari
controller dan model. Barulah saya faham, apa itu REST.
Interface
Fitur OOP ini sudah saya kenal dari
dulu, cuman ngga ngerti kapan harus mengimplementasikannya. Di Laravel, karena
ada dependency injection, saya makin paham kapan dan dimana harus pakai
Interface.
Contoh sederhanya, dengan interface
dan dependency injeciton kita dapat merubah sumber data dari MySQL ke MongoDb
tanpa harus merubah satu barispun syntax di controller.
Design
Pattern
Ini yang paling saya demen. Di
Laravel, saya belajar beberapa Design Pattern dan mengimplementasikannya
langsung, kalau dulu di Yii saya ngga sempet pelajari yang seperti ini. Baru
ngerti sekarang, karena ‘dipaksa’ harus ngerti. Diantaranya:
- Dependency Injection/Inversion
- Facade
- Factory Pattern
- SRP (Single Responsibility Principle)
- DRY (Don’t Repeat Yourself)
- Open Closed Principle
Dari Beberapa Manfaat Yang terdapat
pada Pnjelasan di atas Semoga Dapat Bermanfaat untuk Para Netizen Sekalian
Diposting oleh GagasAliansiCakrawala di
20.24 Tidak ada komentar:
Rabu,
20 Juli 2016
Sejarah framework Laravel dibuat oleh Taylor Otwell, proyek
Laravel dimulai pada April 2011. Awal mula proyek ini dibuat, karena Otwell
sendiri tidak menemukan framework yang up-to-date dengan versi PHP.
mengembangkan framework yang sudah ada juga bukan merupakan ide yang bagus,
karena keterbatasan sumber daya. Dikarenakan beberapa keterbatasan tersebut,
Otwell membuat sendiri framework dengan nama Laravel. Olehkarena itu, Laravel
mensyaratkan PHP versi 5.3 ke atas.
- Keadaan Framework PHP sebelum Laravel 4 di buat
Pada Agustus 2009, PHP 5.3 resmi dirilis. Dalam rilis tersebut, PHP 5.3 sudah support dengan object oriented yang lebih baik. Framework yang support dengan PHP versi 5.3 adalah Symfony, Zend, Kohana, Lithium dan CodeIgniter.
CodeIgniter mungkin framework PHP yang paling terkenal pada saat itu. Developer framework PHP menyukainya karena dokumentasi dari berbagai forum yang banyak dan source code yang sederhana. Setiap programmer PHP dengan cepat bisa mulai membuat aplikasi dengan framework tersebut karena komunitasnya besar dan dukungan besar dari penciptanya.
Namun pada tahun 2011, CodeIgniter memiliki kekurangan seperti yang diungkapkan oleh Taylor Otwell, Creator Laravel menyebutkan ada beberapa fitur fungsional yang menting yang tidak support, seperti kotak autentikasi dan routing. Oleh karena itu, Laravel versi beta 1 dirilis pada tanggal 9 Juni 2011 untuk mengisi fungsi yang hilang. Menurut pencipta Laravel itu (Taylor Otwell), Laravel versi 1 dirilis pada Juni 2011 hanya untuk menambah kekurangan yang ada didalam framework CodeIgniter PHP. - Release Laravel 1
Dimulai dengan rilis pertama, fitur Laravel dibangun dengan Autentikasi, Eloquent ORM (Object Relational Mapping) untuk operasi database, localization, model dan relationship, mekanisme routing yang sederhana, caching, session, views, module dan library, HTML, dsb. Bahkan pada rilis pertama, Laravel sudah memiliki beberapa fungsi mengesankan.
pada saat itu Laravel versi ini belum berbasis MVC (Model View Controller), tetapi developer menyukai karena sintaks yang friendly dan potensi framework baru ini yang begitu menjanjikan. Dalam bulan-bulan berikutnya, taylor menambahkan method validasi, pagination, paket comand line installer, ekspansi Eloquent ORM (Object Relational Mapping), dan termasuk beberapa ratus unit testing untuk komponen framework. Laravel versi 1 ke versi berikutnya dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. - Release Laravel 2
Laravel versi 2 dirilis ke developer pada 24 November 2011, upgrade beberapa fitur diantaranya dukungan controller, engine template dan pengunaan invers. Dengan penambahan fitur controller ini, maka Laravel versi 2 ini sudah resmi menjadi framework yang berbasis MVC. Kurang dari dua bulan kemudian resmi Laravel 3 dirilis. - Release Laravel 3
Pada 22 Februari 2012, Laravel 3 dirilis, memfokuskan pada unit test integration, artisan command line interface, database migration, session driver dan database driver.
Forum Laavel terus menerus menerangi pengguna framework ini. Laravel 3 dirilis secara stabil untuk beberapa waktu. Sekitar 5 bulan setelah dirilis, creator Laravel memutuskan untuk menulis ulang framework dari awal sebagai satu set paket yang didistribusikan melalui composer. Kemudian barulah dirilis Laravel 4, upgrade signifikan yang menampilkan arsitektur yang berbeda dari inti framework. - Release Laravel 4
Tampaknya ada versi terbaru dari Laravel setiap beberapa bulan. Laravel 4 secara resmi dirilis satu tahun dan 3 bulan setelah rilis versi 3 tepat pada tanggal 28 mei 2013. Beberapa developer menyebutnya “terlalu cepat” update dari versi satu ke versi yang lain, karena mereka harus bermigrasi ke versi baru dan kadang-kadang itu hanya tidak mungkin dengan aplikasi besar yang sudah dibangun pada arsitektur sebelumnya. Masyarakat meminta untuk lebih stabil, beberapa fitur baru dan unit testing yang lebih baik dari komponen Laravel itu.
laravel 4 ditulis ulang dari bawah ke atas sebagai kumpulan komponen (atau paket) yang ter-integrasi dengan satu sama lain untuk membuat framework yang stabil. Pengelolaan komponen ini dilakukan melalui “Composer” yang disebut sebagai PHP dependency manager. laravel 4 memiliki fitur yang ada di versi lain atau bahkan framework yang telah ada sebelumnya, seperti database seeding, message queues, built-in mailer, fitur Eloquent ORM, soft delete, dan bahkan lebih dari itu.
berbeda denagn versi sebelumnya, Laravel 4 ini akan ada jadwal rilis secara teratur setiap 6 bulan untuk update (patch dan perbaikan bug). Dengan unit test yang meliputi 100% dari fungsi framework tersebut, Laravel 4 ini akan menjanjikan untuk menjadi stabil dan mudah di update secara online melalui composer.
Berdasarkan dari beberapa keterangan
sejarah Laravel tersebut, berikut kami tunjukan dalam bentuk tabel beberapa
perbandingan versi Laravel dari versi 1 sampai dengan versi 4
Fitur
|
Laravel 1
|
Laravel 2
|
Laravel 3
|
Laravel 4
|
Auth
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Cache
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Eloquent
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
DB Connectors
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
MySQL
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
PostgreSQL
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
SQLite
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
SQL Server
|
Y
|
Y
|
||
Migrations
|
Y
|
Y
|
||
IoC container
|
Y
|
Y
|
Y
|
|
Config
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Form helpers
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
HTML helpers
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
URL helpers
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Routing
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Controllers
|
Y
|
Y
|
Y
|
|
Model
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Views
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Relationship between models
|
Y
|
Y
|
Y
|
|
Redirects
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Response
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
String helpers
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Validation
|
Y
|
Y
|
Y
|
|
Unit tests
|
Y
|
Y
|
||
Blade templating engine
|
Y
|
Y
|
||
DB seeding
|
Y
|
|||
Queues
|
Y
|
|||
Mail
|
Y
|
|||
Facades
|
Y
|
|||
Command line interface (CLI)
|
Y
|
Y
|
Diposting oleh GagasAliansiCakrawala di
22.46 Tidak ada komentar:
Senin,
20 Juni 2016
Asalamualaikum wr.wb selamat
Pagi Dimananpun Anda berada Kali ini saya menambahkan1 buah materi Lagi di
blogsaya ini Langsung saja Pada Hari ini Saya Membahas Materi Tentang Laravel.
Laravel adalah framework PHP dengan kode terbuka (open source) dengan desain MVC (Model-View-Controller) yang digunakan untuk membangun aplikasi website. Framework ini pertama kali dibangun oleh Taylor Otwell pada tanggal 22 Pebruari 2012.
Keunggulan Laravel daripada framework lain antara lain:
– Coding yang simple
– Tersedia generator yang canggih dan memudahkan, Artisan CLI
– Fitur Schema Builder untuk berbagai database,
– Fitur Migration & Seeding untuk berbagai database,
– Fitur Query Builder yang keren,
– Eloquent ORM yang luar biasa,
– Fitur pembuatan package dan bundle,
Laravel untuk pertama kali dikembangkan sendiri oleh Taylor Otwell. Namun, sampai versi ke-4 sekarang, framework opensource ini dikembangkan bersama oleh komunitas dengan tokoh-tokoh penting selain Otwell adalah Dayle Rees, Shawn McCool (pembaca Nettuts pasti hafal orang ini), Jeffrey Way, Jason Lewis, Ben Corlett, Franz Liedke, Dries Vints, Mior Muhammad Zaki dan Phil Sturgeon. Mereka adalah kontributor sejumlah framework dan library PHP yang luar biasa.
Ingin Lebih Lengkap?
silakan Anda buka official webnya di http://laravel.com Atau pantau web ini untuk tutorial selengkapnya.
Cukup sekian Asalamualaikum wr.wb
Laravel adalah framework PHP dengan kode terbuka (open source) dengan desain MVC (Model-View-Controller) yang digunakan untuk membangun aplikasi website. Framework ini pertama kali dibangun oleh Taylor Otwell pada tanggal 22 Pebruari 2012.
Keunggulan Laravel daripada framework lain antara lain:
– Coding yang simple
– Tersedia generator yang canggih dan memudahkan, Artisan CLI
– Fitur Schema Builder untuk berbagai database,
– Fitur Migration & Seeding untuk berbagai database,
– Fitur Query Builder yang keren,
– Eloquent ORM yang luar biasa,
– Fitur pembuatan package dan bundle,
Laravel untuk pertama kali dikembangkan sendiri oleh Taylor Otwell. Namun, sampai versi ke-4 sekarang, framework opensource ini dikembangkan bersama oleh komunitas dengan tokoh-tokoh penting selain Otwell adalah Dayle Rees, Shawn McCool (pembaca Nettuts pasti hafal orang ini), Jeffrey Way, Jason Lewis, Ben Corlett, Franz Liedke, Dries Vints, Mior Muhammad Zaki dan Phil Sturgeon. Mereka adalah kontributor sejumlah framework dan library PHP yang luar biasa.
Ingin Lebih Lengkap?
silakan Anda buka official webnya di http://laravel.com Atau pantau web ini untuk tutorial selengkapnya.
Cukup sekian Asalamualaikum wr.wb
http://gagascakrawala.blogspot.com/
Comments